Penjualan Honda Tembus 4,2 Juta Unit di 2025, Motor Listriknya Masih Minim di Bawah 1%

foto/istimewa

Sekilas.co – Raksasa otomotif roda dua, PT Astra Honda Motor (AHM), masih menjadi penguasa pasar sepeda motor di Indonesia. Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, Honda berhasil membukukan penjualan 4,2 juta unit di pasar domestik.

Namun, kesuksesan motor bensin yang terus melonjak ini berbanding terbalik dengan performa motor listrik Honda yang masih tertinggal jauh. Kontribusi penjualan motor listrik belum mencapai 1%.

Baca juga:

“Penjualan motor listrik masih sangat kecil. Sepertinya belum sampai satu persen,” ujar Ahmad Muhibbuddin, General Manager Corporate Communication PT AHM. Ia mengakui bahwa pasar sepeda motor listrik masih menghadirkan tantangan besar. “Kita cukup tertantang untuk bicara soal motor EV. Honda terus berupaya melakukan penetrasi ke pasar,” tambahnya.

Sebagai informasi, Honda saat ini telah memasarkan beberapa model motor listrik di Indonesia. Di antaranya EM1 e: dan EM1 e: PLUS dengan harga masing-masing Rp40 juta dan Rp45 juta, serta Honda ICON e: yang dibanderol Rp28 juta. Selain itu, ada juga CUV e: dan CUV e: RoadSync Duo yang dijual Rp54,4 juta dan Rp59,6 juta.

Sementara itu, tingginya angka penjualan Honda secara keseluruhan didorong oleh model-model skuter matik populer seperti Honda BeAT, Scoopy, dan Vario yang masih menjadi favorit konsumen.

Kondisi ini menggambarkan bahwa pasar motor listrik Indonesia masih berada pada fase awal adopsi. AHM menyadari bahwa proses transisi menuju elektrifikasi membutuhkan waktu panjang. Oleh sebab itu, perusahaan terus membangun ekosistem pendukung, mulai dari pengembangan infrastruktur baterai hingga penyempurnaan layanan purna jual.

“Insentif itu sangat penting sebagai dorongan agar masyarakat tertarik membeli motor listrik. Di sisi lain, kami juga terus menyempurnakan infrastruktur yang kami miliki,” jelas Muhib.

Secara keseluruhan, penjualan motor Honda mengalami peningkatan tipis. AHM mencatat pertumbuhan 0,08% dibandingkan periode sebelumnya.

“Dalam situasi pasar yang menantang, bisa mencatat kenaikan kecil saja sudah merupakan kabar baik,” tutup Muhib.

Artikel Terkait