Sekilas.co – Pergerakan BAIC di pasar kendaraan elektrifikasi Indonesia tidak hanya berhenti pada penetrasi di segmen SUV. Produsen otomotif asal China tersebut memastikan bahwa pasar kendaraan keluarga juga menjadi bagian penting dari strategi pengembangan mereka ke depan.
Tidak hanya sekadar melengkapi lini produk, BAIC ingin ikut mengisi ceruk segmen MPV listrik yang terus tumbuh beriringan dengan meningkatnya kebutuhan mobil keluarga ramah lingkungan di Tanah Air.
Hal ini disampaikan langsung oleh Chief Operating Officer BAIC Indonesia, Dhani Yahya. Ia menegaskan bahwa pengembangan MPV listrik BAIC telah masuk ke dalam peta jalan produk untuk beberapa tahun ke depan. Model tersebut bakal hadir dengan kapasitas tujuh penumpang, menyasar segmen menengah ke atas dengan kemewahan sebagai nilai utama.
“MPV 7-seater itu 2027 baru ada yang besar. Jadi mungkin ini akan luxury-nya. Kalau saya sebut brand mungkin seperti Denza, itu akan ada REEV dan BEV,” ujar Dhani di Bandung, Kamis (4/12/2025).
Dhani menjelaskan bahwa MPV listrik premium tersebut kemungkinan akan menawarkan dua jenis sistem penggerak. Pertama adalah REEV (Range-Extended Electric Vehicle), dan yang kedua adalah BEV (Battery Electric Vehicle), yang merupakan mobil listrik murni.
Teknologi REEV sendiri memiliki keunggulan yang berbeda dari hybrid konvensional. Pada sistem ini, motor listrik tetap menjadi penggerak utama yang menggerakkan roda, sehingga sensasi berkendara benar-benar menyerupai EV murni.
Namun, terdapat mesin bensin berukuran kecil yang berfungsi sebagai generator cadangan untuk mengisi daya baterai ketika kapasitasnya hampir habis. Dengan cara ini, pengguna tidak perlu khawatir kehabisan daya saat perjalanan jauh, karena kendaraan masih bisa melaju dengan dukungan generator tersebut, memberikan fleksibilitas jarak tempuh yang lebih baik.
Langkah strategis BAIC ini dilakukan di waktu yang tepat. Pasar MPV listrik di Indonesia mulai menunjukkan kompetisi yang semakin menarik. Saat ini, sejumlah model telah meramaikan pasar, seperti Aletra L8 EV, BYD M6, Maxus Mifa 7, Wuling Darion EV, hingga pemain kelas premium seperti Denza dan Kia EV9.
Dengan hadirnya BAIC ke segmen ini, terutama melalui opsi REEV yang memiliki kelebihan jangkauan dan efisiensi, persaingan diprediksi akan semakin sengit dan berpotensi memperluas pilihan konsumen di Indonesia.
Selain itu, BAIC disebut juga sedang mempertimbangkan opsi perakitan lokal jika respons pasar positif, sehingga dapat memberikan harga yang lebih kompetitif melalui skema insentif kendaraan listrik yang berlaku.
Kehadiran MPV listrik BAIC pada 2027 diharapkan tidak hanya memperkuat portofolio mereka di Indonesia, tetapi juga mendukung akselerasi elektrifikasi nasional menuju ekosistem kendaraan yang lebih bersih dan modern.





