Sekilas.co – Pemerintah Malaysia menegaskan tidak akan mengikuti rekomendasi Bank Dunia yang meminta agar harga bensin di Negeri Jiran mengikuti mekanisme pasar. Artinya, harga bahan bakar utama yang dikonsumsi masyarakat, yakni bensin RON 95, masih akan dipertahankan pada level yang terjangkau untuk rakyat.
Mengutip laporan Bernama, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim menjelaskan bahwa pemerintah memilih tetap melanjutkan program subsidi tepat sasaran Budi Madani RON 95 (Budi95). Dengan kebijakan tersebut, harga RON 95 tetap dipatok pada angka RM 1,99 per liter atau sekitar Rp 8.020.
Anwar memaparkan bahwa Bank Dunia sebelumnya mengusulkan agar seluruh jenis bensin di Malaysia dijual seharga RM 2,65 per liter (sekitar Rp 10.680) dan kemudian subsidi diberikan hanya kepada kelompok masyarakat tertentu. Namun, pemerintah menolak saran tersebut karena dinilai dapat menambah beban ekonomi rakyat di tengah kondisi pemulihan saat ini.
“Oleh sebab itu, saya bersama anggota kabinet sepakat mempertahankan harga RM 1,99 per liter bagi warga Malaysia. Sementara bagi warga asing, harga ditetapkan RM 2,60 per liter,” ujar Anwar Ibrahim dalam pernyataannya.
Ia menambahkan bahwa penerapan subsidi yang lebih tepat sasaran terbukti mampu mengurangi beban anggaran negara secara signifikan tanpa menimbulkan gejolak harga di masyarakat. Program tersebut juga dinilai efektif menekan kebocoran subsidi ke pengguna yang tidak semestinya, termasuk warga negara asing dan sektor bisnis.
Anwar turut mencontohkan keberhasilan kebijakan serupa dalam penyesuaian subsidi ayam dan telur. Meskipun subsidi dihentikan, harga bahan pangan tersebut tetap stabil, pasokan cukup, dan masyarakat tidak dirugikan.
“Melalui kebijakan penargetan subsidi listrik, solar, hingga RON 95, pemerintah Madani optimistis bisa menghemat hingga RM 15,5 miliar per tahun,” lanjutnya.
Keputusan Malaysia mempertahankan harga terjangkau membuat bensin RON 95 di negara itu jauh lebih murah dibandingkan Indonesia. Saat ini, harga RON 95 di Malaysia berada di kisaran Rp 8.000 per liter, sedangkan Pertalite dengan RON 90 di Indonesia dijual sekitar Rp 10.000 per liter.
Hingga 30 November 2025, tercatat 13,9 juta warga Malaysia atau 84 persen dari total penduduk yang memenuhi syarat telah memanfaatkan program subsidi Budi95. Total, sudah 2,59 miliar liter bensin RON 95 disalurkan melalui program subsidi tersebut dalam periode September hingga November 2025.
Dengan konsistensi kebijakan ini, pemerintah Malaysia berharap masyarakat tetap terlindungi dari gejolak harga energi, sekaligus memastikan pengelolaan fiskal berjalan lebih efektif.





