Kelebihan BBM Bobibos yang Lagi Viral Ini Manfaat dan Faktanya

foto/istimewa

Sekilas.co – Munculnya BBM Bobibos belakangan ini menarik perhatian publik karena diklaim memiliki lima keunggulan utama. Selain disebut-sebut bakal dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau, bahan bakar ini juga menawarkan sederet nilai tambah yang membuatnya dinilai potensial sebagai alternatif baru di pasar energi Indonesia.

Bobibos sendiri merupakan singkatan dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos!, sebuah inovasi yang dikembangkan dari limbah pertanian berupa jerami. Melalui proses teknologi tertentu, jerami yang sebelumnya sulit dimanfaatkan kini diolah menjadi bahan bakar berkinerja tinggi yang dapat digunakan pada kendaraan bermesin bensin maupun diesel.

Baca juga:

Kelebihan BBM Bobibos

Sebagai produk energi berbahan dasar nabati, Bobibos disebut memiliki lima kelebihan menonjol. Menurut penjelasan yang disampaikan melalui akun Instagram resmi Bobibos, keunggulan pertama adalah sifatnya yang lebih ramah lingkungan. Emisi yang dihasilkan relatif rendah serta berpotensi menekan praktik pembakaran jerami di area persawahan, yang selama ini kerap menimbulkan polusi udara.

Keunggulan kedua terkait pemanfaatan limbah pertanian. Dengan mengolah jerami menjadi BBM, Bobibos memperpanjang rantai nilai limbah yang sebelumnya dianggap tidak bernilai menjadi produk energi bernilai jual tinggi.

Ketiga, Bobibos menawarkan kadar oktan tinggi yang baik untuk performa mesin. Hasil pengujian menunjukkan angka RON 98, setara dengan Pertamax Turbo, sehingga secara teori bahan bakar ini mampu mendukung pembakaran yang lebih optimal.

Keempat, dari sisi ekonomi, Bobibos diklaim memiliki biaya produksi yang relatif rendah karena bahan bakunya sangat melimpah dan mudah diperoleh. Kondisi ini membuka peluang agar harga jual Bobibos dapat lebih murah dibandingkan BBM fosil berkadar oktan serupa.
“Bahan baku melimpah membuat HPP dapat ditekan, berpeluang lebih murah dari RON 98 fosil,” tulis pihak Bobibos dalam penjelasannya.

Keunggulan kelima, Bobibos dapat diproduksi di tingkat desa melalui konsep Bobibos Mini. Produksi skala lokal ini dinilai mampu mendorong pemberdayaan masyarakat desa, menciptakan lapangan kerja baru, serta memperkuat ketahanan energi di tingkat komunitas.

Meski memiliki potensi besar, Bobibos belum dapat dipasarkan secara bebas. Saat ini pengembangnya sedang berkoordinasi dengan pemerintah untuk memastikan seluruh proses sesuai aturan dan regulasi sebelum masuk ke tahap produksi massal.
“Karena menyangkut kepentingan banyak orang, sebelum diproduksi massal Bobibos masih berkoordinasi dengan pemerintah untuk mendapatkan arahan serta memastikan seluruh proses sesuai dengan regulasi yang berlaku,” tulis pihak Bobibos.

Tanggapan Pemerintah

Kemunculan Bobibos turut mendapat perhatian pemerintah. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, memberi apresiasi terhadap inovasi yang diarahkan pada pengembangan bahan bakar ramah lingkungan. Namun ia mengingatkan bahwa proses pengujian BBM baru membutuhkan waktu panjang sebelum dinyatakan layak digunakan masyarakat.
“Untuk menguji suatu BBM hingga bisa diputuskan layak atau tidak, itu minimal 8 bulan,” ujar Laode.

Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia belum memberikan tanggapan panjang terkait Bobibos. Saat ditanya mengenai inovasi tersebut, ia hanya menyampaikan bahwa pihaknya akan meninjau lebih lanjut.
“Kita pelajari dulu ya, kita pelajari dulu,” kata Bahlil singkat.

Artikel Terkait