Nissan Siap Luncurkan Leaf EV Generasi Terbaru di Jepang untuk Dongkrak Penjualan

foto/istimewa

sekilas.co – Perusahaan otomotif asal Jepang, Nissan Motor Co., mengumumkan akan meluncurkan kendaraan listrik (EV) Leaf generasi terbaru di Jepang pada pekan depan, demikian dikutip dari Kyodo, Rabu (8/10).

Produsen mobil tersebut berharap model terbaru dengan jarak tempuh lebih jauh dan waktu pengisian daya lebih singkat ini dapat membantu membalikkan kondisi bisnis perusahaan yang tengah lesu.

Baca juga:

Mengubah desain mobil listrik andalannya dari hatchback menjadi crossover, Nissan akan memperkenalkan model generasi ketiga Leaf di pasar domestik Jepang pada 17 Oktober dengan harga awal 5,19 juta yen (sekitar Rp562 juta).

Leaf terbaru mampu menempuh jarak hingga 702 kilometer dalam satu kali pengisian daya, dan baterainya dapat diisi dari 10 persen hingga 80 persen hanya dalam waktu 35 menit menggunakan pengisi daya cepat.

Nissan berharap dapat menarik lebih banyak konsumen melalui peningkatan jarak tempuh hingga 50 persen lebih jauh dan waktu pengisian 15 menit lebih cepat, sambil mematok harga lebih rendah dibandingkan model setara sebelumnya yang dijual seharga 5,25 juta yen (sekitar Rp569 juta).

Adapun versi dengan jarak tempuh lebih pendek dari Leaf terbaru dijadwalkan meluncur pada Februari mendatang.

Peluncuran ini dilakukan pada situasi yang menantang, ketika permintaan kendaraan listrik global melambat dan insentif pajak untuk pembelian EV baru saja dihentikan di Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Di Jepang, di mana mobil hibrida dan plug-in masih lebih populer dibandingkan mobil listrik murni, persaingan semakin ketat setelah produsen asal Tiongkok, BYD Co., dan Korea Selatan, Hyundai Motor Co., memasuki pasar kendaraan listrik domestik dalam beberapa tahun terakhir, mengikuti jejak Tesla Inc. dari Amerika Serikat.

“Kami menyambut baik semakin banyaknya pemain baru di pasar, karena hal itu akan meningkatkan minat konsumen,” ujar Kepala Spesialis Produk Nissan, Keiji Endo, dalam konferensi pers.

Peluncuran model baru di Jepang ini mengikuti debutnya di pasar Amerika Serikat baru-baru ini, dan akan mendahului peluncuran di Eropa pada musim semi mendatang.
Nissan menyatakan tidak memiliki rencana untuk menjual model ini di China, pasar otomotif terbesar di dunia.

Produsen mobil asal Jepang tersebut masih berupaya memulihkan penjualan yang melemah di pasar utama seperti China dan Jepang, serta mencari peluang kemitraan baru setelah rencana kerja sama dengan Honda Motor Co. gagal terwujud.

Sejak pertama kali diperkenalkan pada 2010, Nissan telah menjual sekitar 700.000 unit Leaf di seluruh dunia, dibandingkan dengan total penjualan 3,3 juta kendaraan pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2025.

“Kami berharap peningkatan daya tahan baterai dan waktu pengisian yang lebih singkat akan menarik minat konsumen di Jepang… jika tidak, kami hanya akan menyasar pangsa kecil sekitar 2 persen,” ujar Manajer Pemasaran Utama Nissan, Akira Teranishi, merujuk pada porsi mobil listrik di pasar otomotif Jepang secara keseluruhan.

Nissan memproduksi Leaf terbaru di pabrik Tochigi, Jepang, untuk pasar domestik dan Amerika Serikat, serta di pabrik Sunderland, Inggris, untuk pasar Eropa.

Artikel Terkait