Porsche Umumkan Michael Leiters Sebagai CEO Baru Gantikan Oliver Blume

foto/istimewa

sekilas.co – PRODUSEN mobil sport mewah asal Jerman, Porsche, resmi mengumumkan pergantian pucuk pimpinan setelah menghadapi tekanan dari para pemegang saham dan dewan pekerja akibat kinerja perusahaan yang dinilai melemah dalam beberapa tahun terakhir.

Oliver Blume, yang telah menjabat sebagai CEO Porsche selama hampir satu dekade, memutuskan untuk mundur dari jabatannya. Posisinya akan digantikan oleh Michael Leiters, mantan CEO McLaren sekaligus eks eksekutif Ferrari, yang akan mulai menjabat pada 1 Januari 2026.

Baca juga:

Dilansir dari Carscoops, Sabtu (18/10/2025), Blume akan tetap menjabat sebagai CEO Volkswagen Group, induk perusahaan Porsche. Namun, sejumlah pemegang saham menilai peran ganda tersebut membuat fokus Blume terpecah dan berdampak negatif terhadap performa Porsche di pasar global.

Selama kepemimpinan Blume, saham Volkswagen turun hampir 30 persen, sementara valuasi saham Porsche anjlok hingga 50 persen sejak penawaran umum perdana (IPO) pada 2022. Tekanan terhadap Blume semakin meningkat setelah Porsche kembali mengeluarkan peringatan laba (profit warning), penjualan di pasar China menurun, dan strategi elektrifikasi yang belum menunjukkan hasil signifikan.

Ketidakpuasan juga datang dari internal perusahaan. Ketua Dewan Pekerja Volkswagen, Daniela Cavallo, menilai bahwa seorang pemimpin tidak dapat membagi fokus antara dua merek besar secara bersamaan.

“Situasi ini harus diakhiri,” ujar Daniela tegas dalam pernyataannya.

Dalam rilis resmi, Dewan Pengawas Porsche AG menyampaikan apresiasi atas dedikasi Blume selama memimpin perusahaan di masa yang penuh tantangan.

“Sebagai CEO Porsche AG, Dr. Oliver Blume telah menanggung tanggung jawab besar dan memimpin perusahaan dengan baik di masa sulit. Dewan Pengawas Porsche AG mengucapkan terima kasih atas komitmen dan kepemimpinannya,” tulis pernyataan resmi tersebut.


Michael Leiters: Kembali ke Porsche Setelah 12 Tahun

Michael Leiters dijadwalkan resmi mengambil alih kursi CEO Porsche pada awal 2026. Sebelumnya, ia menjabat sebagai CEO McLaren sejak 2022 dan pernah berperan penting di Ferrari dalam pengembangan model SF90 Stradale dan 296 GTB.

Namun, Leiters bukan sosok baru bagi Porsche. Ia sempat bergabung dengan perusahaan ini antara 2000 hingga 2013, dan ikut berkontribusi dalam pengembangan Cayenne Hybrid, salah satu tonggak penting dalam sejarah elektrifikasi Porsche.

Kembalinya Leiters disambut positif oleh analis industri otomotif. Banyak pihak menilai langkah ini dapat mengembalikan fokus Porsche pada identitas inti sebagai produsen mobil sport mewah dengan rekayasa presisi khas Jerman.


Revisi Strategi Elektrifikasi

Penunjukan Leiters juga menandai pergeseran strategi Porsche dalam menghadapi transisi industri otomotif global. Perusahaan dikabarkan akan melakukan revisi strategi elektrifikasi, dengan mengalokasikan kembali sebagian investasi untuk memperpanjang siklus hidup kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE).

Beberapa model baru Porsche pun akan hadir dalam versi hybrid dan ICE, bukan hanya listrik penuh. Model SUV mewah terbaru berkode K1, yang semula dirancang sebagai kendaraan listrik murni, kini akan memiliki opsi mesin konvensional dan hybrid.

Selain itu, Macan generasi terbaru akan dipasarkan dalam dua versi, Macan Electric dan Macan ICE, untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Bahkan, 718 Boxster dan Cayman listrik disebut-sebut juga akan tersedia dalam varian bermesin pembakaran untuk pasar premium tertentu.

Artikel Terkait