Tesla Rilis Fitur Full Self-Driving (FSD) Berbasis Langganan di Australia

foto/istimewa

sekilas.co – Teknologi ini memungkinkan mobil mengemudi sendiri menuju tujuan dengan pengawasan manusia, meskipun hanya membutuhkan sedikit campur tangan dari pengemudi.

Laman Drive, Sabtu, melaporkan layanan ini ditawarkan dengan harga 149 dolar Australia (AUD) atau sekitar Rp1,6 juta per bulan. Jika dihitung, pelanggan perlu berlangganan selama lebih dari 5,5 tahun sebelum biaya langganan ini sebanding dengan harga beli langsung fitur FSD yang saat ini mencapai 10.100 dolar Australia (sekitar Rp108 juta).

Baca juga:

Namun, seperti pembelian langsung, FSD Supervised hanya dapat digunakan di mobil Tesla model baru yang sudah dilengkapi kamera generasi terbaru, Hardware 4. Ini mencakup Model 3 yang diproduksi setelah facelift pada September 2023 dan Model Y yang dibuat sejak akhir Januari 2024.

Menariknya, pemilik Tesla model lama dengan perangkat keras generasi 3 (Hardware 3) tetap bisa membeli langganan seharga 149 AUD per bulan. Namun, fitur ini belum bisa digunakan di mobil mereka karena belum diaktifkan untuk jalanan Australia. Padahal, sejak FSD dijual di Australia pada 2017, banyak pelanggan telah membayar hingga 12.000 AUD (sebelum inflasi) dengan janji bahwa fitur ini suatu hari akan bisa digunakan sepenuhnya.

Diperkirakan hanya sekitar sepertiga dari total 150.000 unit Tesla di Australia, atau sekitar 50.000 mobil yang sudah menggunakan perangkat keras Hardware 4.

Bagi pelanggan yang sebelumnya sudah membeli paket Enhanced Autopilot seharga 5.100 AUD (Rp54,9 juta), tersedia harga diskon untuk langganan FSD, yaitu hanya 75 AUD (sekitar Rp800 ribu) per bulan. Layanan ini dapat diakses melalui aplikasi Tesla di bagian “Upgrades.”

Tesla mulai mengizinkan penggunaan publik FSD Supervised pada mobil dengan Hardware 4 sejak bulan lalu, setelah menjalani uji coba di berbagai kondisi jalan. Australia dan Selandia Baru menjadi pasar pertama dengan setir kanan yang menawarkan teknologi ini, bergabung dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, dan China.

Meskipun bernama Full Self-Driving, teknologi ini belum membuat mobil sepenuhnya otonom. Pengemudi tetap harus memperhatikan jalan dan siap mengambil alih kendali kapan saja. Karena pengemudi masih dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan, fitur ini diperbolehkan secara hukum di jalanan Australia tanpa memerlukan izin khusus dari pemerintah.

Menariknya, FSD Supervised tidak selalu mengeluarkan peringatan jika pengemudi melepaskan tangan dari setir, selama mata pengemudi tetap menghadap ke jalan, yang dipantau melalui kamera di dalam mobil.

Artikel Terkait